Saat seorang sopir akan mengendarai kenderaan yang sebelumnya bukan pegangannya, ntah karena kenderaan sejenis, lebih kecil, atau karena naik kelas ke kenderaan yang lebih besar dari yang sebelumnya ia pernah kemudikan, maka hal yang biasa yang dilakukan sang sopir biasanya adalah membetulkan atribut agar ia nyaman, semisal; membetulkan tempat duduk dan sandaran kursi, menyetel posisi kaca spion baik dalam maupun luar. Saat semuanya dirasanya pas, barulah kemudian sang sopir menghidupkan mesin, untuk memulai perjalanan yang sesungguhnya.
Setelah mesin hidup, apakah sang sopir akan langsung tancap gas agar ngebut sampai di tempat yang telah ia tuju bersama seisi kenderaan..? Ternyata tidak, lazimnya seorang sopir yang baru membawa kenderaan yang sebelumnya belum pernah ia bawa, maka sang sopir akan menyesuaikan irama kenderaan dengan kemampuannya mengemudi dengan memastikan rem apakah pakem atau tidak, memastikan kopling apakah tinggi atau rendah (untuk kenderaan yang memakai kopling), serta tak lupa menguji ekselerasi kenderaan tingkat perputaran mesin dengan kecepatan laju kenderaan. Semua ini dilakukan sang sopir demi untuk menjaga keselamatan dirinya dan orang-orang yang ia bawa, serta yang tak kalah pentingnya lagi-lagi menciptakan kenyamanan bagi sang sopir selama dalam perjalanan selanjutnya.
Dan ternyata tidak cukup
hanya kebiasaan membetulkan dan menguji ketangguhan kenderaan, kebiasaan sopir
yang kerap juga kita jumpai juga adalah; kebiasaan melihat spion saat
berkendara; tiga spion utama (kiri-kanan, dan dalam) menjadi sangat penting
bagi sopir selain pernak pernik yang di bahas di awal. Sepanjang perjalanan, sopir yang handal
biasanya menjadikan spion sebagai panduan utama selain rambu-rambu yang ada di
sepanjang jalan yang ia lalui. Jika
hendak belok ke kiri, maka terlebih dahulu harus mendapat kepastian dari spion kiri bahwa mobil aman untuk
melakukan belok kiri, seterusnya jika akan belok kanan, maka harus dipastikan
melalui spion kanan bahwa kondisi memungkinkan untuk belok kanan. Begitu juga dengan spion tengah; untuk
memastikan jarak kenderaan di belakang
dalam batas aman untuk melakukan pengereman atau untuk memacu kenderaan menuju
kecepatan yang lebih tinggi.
Saat pertama menjabat seorang pemimpin kerap terdengar yang bersangkutan membenarkan posisi kursinya (Menyusun komposisi para pembantunya), membenarkan spion (mempersiapkan tim ahli), mengetes rem (meminta masukan eksekutif), menguji ekselarasi dan kecepatan kenderaan (rolling), dan seterusnya.
Begitupun ketika saat sang pemimpin mulai menjalannya kepemimpinannya, kebiasaan beberapa sopir juga menampak di diri beberapa pemimpin, semisal berkeliling ke masyarakat untuk mendapatkan masukan dan memastikan bahwa program yang akan dilaksanakan tepat sasaran. Begitupun dengan melihat spion tengah atau melihat kebelakang; yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin dengan membandingkan dirinya/kebijakannya dengan diri/kebijakan pemimpin sebelumnya.
Disini akan sangat nampat
ciri pemimpin yang suka memperhatikan spion tengah sekedar untuk menjaga
jarak, atau jangan sampai kenderaan di
belakang bisa mendekat apalagi bisa mendahului, hal yang mengemuka kemudian;
sadar tidak sadar pemimpin yang
bersangkutan akan menjelekkan pemimpin sebelumnya, dengan hanya menyampaikan
kekurangannya saja, dan menyembunyikan semua kelebihan yang dimilikinya. Kalaupun ada kelebihan atau kebaikan dari
pemimpin sebelumnya yang masih relevan untuk dilaksanakan pada periode
kepemimpinan yang bersangkutan, maka penggantian nama dan rangkaian program pun
dilakukan, lagi-lagi untuk menghilangkan jejak pemimpin sebelumnya.
Ahirnya sebagai penumpang, masyarakat tentu berharap semua dalam keadaan baik; laju kenderaan baik, yang ditandai dengan tidak ada penumpang yang mual karena cara mengemudi yang tidak menentu, kenderaan tidak rusak karena akan di pakai untuk seterusnya bukan hanya untuk periode ini saja. Pada dasarnya masa kepemimpinan seorang pemimpin adalah meneruskan kepemimpinan sebelumnya, maka bagi rakyat sebagai penumpang bukanlah soal baru atau tidaknya sebuah program tetapi baik atau tidaknya dampak program yang bersangkutan bagi masyarakat. semoga
إرسال تعليق