Narcissistic Personality Disorder (NPD)

 Mungkin anda pernah bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan, karena orang tersebut memiliki sifat-sifat  yang sungguh mengesalkan, semisal :

o    Rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan.

o    Sering berfantasi tentang kesuksesan, kekuatan, kepintaran, dan lain sebagainya.

o    Yakin bahwa diri mereka lebih unggul dari orang lain dan hanya mau berteman dengan orang-orang yang dinilai sepadan.

o    Haus pujian untuk menutupi kerapuhan diri.

o    Mudah marah saat keinginannya tidak terpenuhi.

o    Tidak takut untuk memanfaatkan orang lain demi memuaskan egonya.

o    Rendah akan rasa empati.

o    Iri dan suka meremehkan pencapaian orang lain.

o    Sombong.

 

Tidak cukup sampai disitu, ternyata orang yang anda kenal juga  cukup sensitif terhadap segala bentuk kritikan, penolakan, dan kegagalan.  Pada banyak kesempatan terlihat bahwa kawan anda tersebut cenderung menghindari kondisi yang bisa membuatnya terlihat lebih rendah dari orang lain.

 

Bila demikian adanya, maka teman anda termasuk adalah orang yang mengidap Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD), Yaitu  Gangguan Mental yang membuat seseorang merasa lebih penting dibandingkan orang lain.



Pada orang-orang dengan NPD;  Selain haus pujian, memiliki empati rendah terhadap orang lain, dan menggunakan keinginannya untuk selalu dinilai sebagai yang terbaik untuk menutupi ketidakyakinannya pada diri sendiri.  Bagi pengidap NPD,  Rasa percaya diri diperoleh dari prestasi atau pencapaian, sedangkan sikap narsistik muncul dari rasa ketakutan atas kekalahan bersaing dengan orang lain. Dan kepribadian narsistik sangat berbeda dengan rasa percaya diri.

 

Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik

 

Hingga kini, sebetulnya belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya gangguan kepribadian yang satu ini. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko narsistik adalah sebagai berikut:

 

o    Faktor neurobiologi, hubungan antara otak dengan perilaku dan pola pikir.

o    Memiliki keluarga dengan riwayat narcissistic personality disorder (NPD).

o    Pola asuh orang tua yang tidak tepat, terlalu menuntut tinggi atau bahkan memanjakan anak secara berlebihan.

o    Terlalu banyak atau kurang menerima pujian selama masa kanak-kanak. Laman Mayo Clinic menyebut bahwa terlalu banyak memuji atau mengkritik anak juga bisa menjadi faktor penyebab gangguan kepribadian ini.

o    Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti penelantaran atau kekerasan.

 

Jenis-Jenis Narsistik

Gangguan kepribadian narsistik terbagi menjadi beberapa jenis, berikut masing-masing penjelasannya.

1.      Narsistik Tampak

Narsistik tampak (grandiose narcissism) menunjukkan sikap arogan, kompetitif, percaya diri berlebihan, tidak mempunyai empati, dan senang mengintimidasi orang lain untuk kepentingan pribadinya. Pengidap narsistik juga sering kali menceritakan kemampuannya secara berlebihan dan merendahkan orang lain.

2.      Narsistik Terselubung

Pengidap narsistik terselubung (covert narcissism) memiliki sikap yang berkebalikan dengan narsistik tampak. Orang dengan narsistik terselubung meyakini bahwa ia lebih unggul dari orang lain, namun tidak menunjukkannya secara terbuka dan hanya disimpan dalam hati.

Meski begitu, pengidap jenis narsistik ini cenderung mementingkan diri sendiri, tidak memiliki empati, dan menginginkan perhatian lebih dari orang lain. Tak jarang pengidap juga memosisikan diri sebagai korban ketika menganggap dunia telah gagal dalam mengenali potensinya, sehingga rentan mengalami depresi.

3.      Narsistik Antisosial

Narsistik antisosial (antagonistic narcissism) adalah jenis narsistik yang tanda-tandanya hampir sama dengan narsistik tampak. Hanya saja, pengidap jenis narsistik ini cenderung mengambil keuntungan dari orang lain tanpa rasa bersalah setelahnya.

Pengidap narsistik antisosial cenderung mendendam dan sulit memaafkan orang lain. Selain itu, mereka juga sering memulai perdebatan dengan orang lain dan selalu merasa tersaingi atau selalu ingin menang dalam berkompetisi.

4.   Narsistik Prososial

Orang dengan narsistik prososial selalu melakukan perbuatan baik namun tujuannya tak jauh dari mendapatkan perhatian dan pengakuan sebanyak mungkin dari orang lain. Pengidap narsistik parasosial mengharapkan pujian atau validasi agar bisa merasa puas dan bangga pada diri sendiri.

 



Bagaimana Pengobatan gangguan kepribadian narsistik

Menurut para ahli berikut adalah pola penyembuhan untuk pengidap NPD yaitu :


1.      Terapi psikologis (psikoterapi)

Berikut adalah berbagai jenis psikoterapi yang bisa diberikan kepada pasien NPD.

  • Terapi perilaku dialektika (DBT): jenis terapi bicara untuk pasien dengan masalah emosi yang intens.
  • Terapi perilaku kognitif (CBT): terapi untuk mengubah pola pikir dan respons pasien terhadap penyebab stres.
  • Terapi metakognitif: terapi untuk membantu seseorang menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang.
  • Terapi pasangan atau keluarga: terapi yang fokus untuk memperbaiki komunikasi antara pasangan atau keluarga.

2.     Pemberian obat

Berbagai jenis obat berikut tidak akan mengatasi NPD secara langsung. Namun, obat-obatan ini akan membantu pasien mengatasi gejalanya.

  • Antidepresan.
  • Obat anticemas.
  • Obat antipsikotik.
  • Penstabil mood.
  • Obat antikejang.

Selalu ikuti aturan minum dari dokter. Jangan pernah berhenti mengonsumsi obat-obatan di atas tanpa petunjuk dokter meskipun Anda sudah merasa lebih baik. 

 


Bagaimana Cara Menghadapi Pengidap Gangguan Narsistik?

Ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi orang dengan gangguan narsistik, antara lain: 


1.    Lihat Siapa Mereka Sebenarnya

Ketika mereka mau, mereka yang memiliki kepribadian narsistik cukup pandai menyalakan pesona. Kamu mungkin tertarik pada ide dan janji besar mereka. Ini juga dapat membuatnya sangat populer di lingkungan kerja. Namun, sebelum kamu tertarik, perhatikan bagaimana mereka 

memperlakukan orang ketika mereka tidak "di atas panggung". Jika kamu melihat mereka berbohong, memanipulasi, atau secara terang-terangan tidak menghormati orang lain, tidak ada alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan melakukan hal yang sama kepadamu. 

Terlepas dari apa yang mungkin dilakukan seseorang dengan kepribadian narsistik, keinginan dan kebutuhan kamu kemungkinan besar tidak penting bagi mereka. Selain itu, jika kamu mencoba mengungkit masalah ini, kamu mungkin akan menemui hambatan.

Langkah pertama dalam berurusan dengan seseorang yang memiliki kepribadian narsistik adalah dengan menerima bahwa ini adalah diri mereka dan tidak banyak yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya.

 

2.   Berhenti Fokus pada Mereka

Ketika ada kepribadian narsistik dalam lingkunganmu, perhatian tampaknya mengarah ke mereka. Itu memang disengaja, apakah itu perhatian negatif atau positif, mereka yang memiliki kepribadian narsistik bekerja keras untuk tetap menjadi sorotan. Kamu mungkin terbelit taktik mereka dan mengesampingkan kebutuhan kamu sendiri agar mereka tetap puas.

Jika kamu harus menghadapi kepribadian narsistik, jangan biarkan mereka menyusup ke dalam dirimu atau mendefinisikan duniamu. Dirimu sendiri juga penting. Ingatkan dirimu secara teratur tentang kekuatan, keinginan, dan tujuan kamu. Ambil kendali dan buatlah me time. Jaga diri dan ingatlah bahwa bukan tugas kamu untuk menyenangkannya. 

 

3.   Bicaralah untuk Membela Diri 

Ada kalanya mengabaikan sesuatu atau pergi begitu saja adalah respons yang tepat daripada adu mulut dengan mereka. Namun, banyak hal tergantung pada hubungannya. Misalnya, berurusan dengan atasan, orangtua, atau pasangan mungkin memerlukan strategi yang berbeda daripada berurusan dengan rekan kerja, saudara, atau anak.

Beberapa orang dengan kepribadian narsistik senang membuat orang lain tidak berdaya. Jika itu masalahnya, cobalah untuk tidak terlihat bingung atau menunjukkan kekesalan, karena itu hanya akan mendorong mereka untuk melanjutkan. Jika seseorang ingin tetap dekat dalam hidupmu, kamu perlu bicara dengannya. Coba lakukan ini dengan tenang dan lembut.

Kamu harus memberi tahu mereka bagaimana kata-kata dan perilaku mereka memengaruhi kehidupanmu. Bersikaplah spesifik dan konsisten tentang apa yang tidak dapat diterima dan bagaimana kamu mengharapkan untuk diperlakukan. Namun, persiapkan diri untuk fakta bahwa mereka mungkin tidak mengerti atau bahkan tidak peduli.

 

4.   Tetapkan Batasan yang Jelas

Seseorang dengan kepribadian narsistik seringkali sangat mementingkan diri sendiri. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka berhak pergi ke tempat yang mereka inginkan, mengintip barang-barang pribadimu, atau memberi tahumu bagaimana seharusnya perasaan kamu. Mungkin mereka memberi nasihat yang tidak diminta dan menghargai hal-hal yang telah kamu lakukan. Atau menekan kamu untuk membicarakan hal-hal pribadi di tempat umum.

Mereka mungkin juga memiliki sedikit rasa ruang pribadi, sehingga mereka cenderung melewati banyak batasan. Itulah mengapa kamu harus sangat jelas tentang batasan yang penting bagi kamu. 

 


Referensi:

Good Therapy. Diakses pada 2020. How to Deal with a Narcissist.

Healthline. Diakses pada 2020. Tips for Dealing with a Narcissistic Personality.

Help Guide. Diakses pada 2020. Narcissistic Personality Disorder.

Sumber : https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/narsistik/

Siloam-At-Home: https://wa.me/628111950181

Post a Comment

Previous Post Next Post