Sosok Ringan Tangan, Tidak hitung-hitungan dan Humoris, Aris Ahmad Fadillah, Tiada

 


Lelayu - Kabar ini datang dari keluarga besar Dewan Perwakilan Daerah Ikatan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (DPD IPPMI) Lampung.

Haji Aris Ahmad Fadillah bin Haji Abdul Sani Djuned, alumnus Jurusan Sosiologi FISIP Unila angkatan 1989, Aktif sebagai pelaku pemberdayaan; Fasilitator Kecamatan (FK)  Abung Tinggi Lampung Utara, Fasilitator Kecamatan (FK) Lahat Sumatra Selatan, Fasilitator Kecamatan (FK) Labuhan Ratu Lampung Timur, Fasilitator Kecamatan (FK) Blambangan Umpu Way Kanan Lampung, dan Tim Pendamping Provinsi (TPP) Gerbang Desa Saburai Lampung.  Tiada.

Sahabat IPPMI Lampung mendapat kabar Bang Endut (sapaan akrab beliau) menghembuskan napas terakhir, Rabu (17/2/2021) dini hari pukul 03.59 WIB, dari group whatshap IPPMI Lampung nomor pribadi beliau 0821-816857xx mengirim postingan gambar almarhum dengan caption “Bang Aris udah meninggal”.

Group Whatshap yang digagas dan salah satu adminnya masih dipegang  oleh Aris Ahmad Fadillah ini sontak riuh.  Bung Yohanes TB pada pukul 04.05 WIB menyahuti postingan yang kemudian menebak dikirim oleh anak almarhum ini dengan mengucap Turut berduka cita atas meninggalnya Sahabat Terbaik Aris Fadilah. Semoga Almarhum diampuni segala dosa, salah salah dan khilafnya, diterima amal ibadahnya serta diberi tempat sebaik-baiknya disisi Allah SWT dan Keluarga yang ditinggalkann tetap tabah, sabar dan tawakal menerima ketentuanNya. Tulis Bung.

Awalnya banyak Sahabat IPPMI yang kaget bahkan tidak percaya dengan berita duka ini. Hermansyah bertanya apakah betul kabar ini, karena tidak mendengar sebelumnya jika Bang Endut sakit dan di rawat, begitu juga dengan Royati; Itu seperti bukan gambar Bang Endut, dan jika beliau yang meninggal masak nomor beliau sendiri yang memberi kabar.  Suryadi rekan almarhum saat sama-sama bertugas di Lahat juga mengungkapkan rasa tidak percayanya saat menerima berita Bang Endut telah pergi untuk selamanya.

Menyusul postingan Bung Yohanes; Hermansyah Nuriansyah, Damari, Ali Rukman, Yulius Swardana, Siti Nurpawitri, Agus Setiawan Faridhan, Supriadi, Abdul Haris, Alimuddin Daeng, Suhadi, Darsikin, Andi Wijaya, Musni, Iffah, Royati, Albertus, Nasir, Fety Naila, Hairul Pasha, Wirgiyanto, Yessy, Bambang Hargo Irawan, Edwin Jhonson, Surya Emharis, Mukmin, Fiqih Cindar Bumi, Anton Robani, Intan, Rosidah, Sari Nuryanti, Imamuddin,  Ahmad Subharyanto, Johansyah, Iman Firdaus, Riza Alatif, Arif Hasan Rifai, Elida, Taswin, Dini, Abdul Hakim, Rizkan Cahyadi, Singgih Kuncahyo, Ruswandi, Tirmidzi, Abdi Timur, Nely, Omon, Arif Ade Yandri, Sunarto, Euis Damayanti, Nasrul, Heri, Ibnu Walidin, Azwan, Andi Armi, Yenni, Atun, Iqbal Panji mengucapkan ucapan turut berduka dan mendoa’akan Bang Endut mendapat tempat terbaik di sisiNya.

Perasaan kehilangan mendalam selain tertulis di dinding WA, terucap langsung disela-sela mengenang kepergian Almarhum dari seorang Sarmo;”Seumur-umur, baru kali ini saya meneteskan air mata karena kepergian seorang kawan”. Kata Sarmo... Begitu juga dengan Wirgiyanto; “Saat saya bertakziah ke rumah duka, dada saya nyesek”.. Kata dia.  Lain lagi dengan Amir Macmud Hasan; “ Saat saya tahu almarhum Aris dikuburkan dengan protokol kesehatan, walaupun sendirian saya langsung melakukan sholat ghoib,, saat itu tanpa saya sadari airmata saya menetes”. Ungkapnya Amir.  

Pada hari sebelumnya 16 Februari 2021 pukul 21.44 WIB, di group Tim Inti Desa Berjaya Lampung Bung Yohanes Posting “Apa benar saudara kita Aris kena Covid-19”.? Pertanyaan ini di benarkan oleh Sarmo “Benar Bung, masuk rumah sakit awalnya penyakit lama, paru dan jantung nya, hasil positif covid  malah saya baru tahu ini. Tulis Sarmo. 

Belum sempat ada yang berkunjung nengok kondisi Bang Endut di ruangan tempatnya di rawat, Tuhan berkata lain. Sekira delapan jam kemudian, pria kelahiran 29 Maret 1969 itu berpulang dan di kebumikan bad’a shalat zuhur pada tanggal 17 Feberuari 2021 dengan protokol kesehatan di TPU Pakis Kawat Lungsir, Telukbetung Utara, Bandarlampung.

Hadir mengantarkan almarhum ke peristirahatan terahirnya Sahabat IPPMI Lampung: Ali Rukman dan Sarmo.  Tampak hadir juga  sesama pengurus IKA FISIP Unila, persaudaraan haji atau rekan-rekan beliau saat melaksanakan ibadah haji, dan keluarga besar almarhum.

Selain lekat dengan Fasilitator Kecamatan (FK); dimana tempat almarhum bertugas selalu meninggalkan cerita tawa yang tak habis-habis namun juga dikenal sebagai pribadi yang konsisten dan tegas, nama Bang Endut juga sangat lekat dengan  pendirian DPD IPPMI Lampung, dimana saat itu beliau salah satu yang membidani lahirnya DPD IPPMI Lampung, siang malam beliau bersama pendiri lainnya mempersiapkan kelengkapan administrasi dan mendorong terlaksananya MUSDA DPD IPPMI Lampung I tahun 2013. Tak cukup sampai disitu, perhatian dan curahan tenaga Bang Endut berlanjut tercurah ke DPD IPPMI Lampung dengan kesediaan beliau untuk menempati posisi Wakil Sekretaris Umum, walaupun awalnya beliau berat menerima permintaan Ali Rukman sang ketua tertunjuk saat itu.  Selanjutnya Pada kepengurusan periode ke-2 DPD IPPMI Lampung. Lagi, ketua tertunjuk Ali Rukman berucap walau Bang Endut wanti-wanti agar namanya jangan dimasukkan dalam kepengurusan, tetapi oleh Ali Rukman tetap dipaksa agar Bang Endut masuk ke personil Dewan Pakar dan Pertimbangan Organisasi.  Ali mengatakan : “Banyak hal di belakang layar terkait berjalannya DPD IPPMI Lampung adalah hasil diskusi dengan Bang Endut”.

Bang Endut juga tercatat sebagai anggota tim penulis buku “Program Gerbang Desa Saburai: Sebuah Jawaban”, Penerbit Labrak, Agustus 2019.  Program Gerakan Membangun Desa Sang Bumi Ruwa Jurai, atau Gerbang Desa Saburai, adalah program mixed development strategy initiatives, pemadu padan inisiasi pembangunan berbasis pola pendekatan top-down dan bottom up sekaligus, yang diabdikan bagi percepatan pengentasan kemiskinan dan redistribusi pembangunan daerah terpencil terluar tertinggal (3T) di Lampung kurun 2016-2019. Program ini mencuri hati publik Indonesia dan bahkan diganjar penghargaan pemerintah Pusat kala itu.

Buku bagian rekam jejak perjalanan Aris Ahmad Fadillah, Ali Rukman, Meini Ilhamuddin, Amir Machmud Hasan, Yohanes, Wirgianto, Sarmo, Hermansyah, Nuriansyah, dan Rudiansyah, dieditori penyunting Zulkarnain Zubairi dan M Aditya Harliyanto, dalam jibaku salah satu program unggulan Pemprov Lampung di era kepemimpinan duet Gubernur Wakil Gubernur Lampung Ridho-Bachtiar.

Sekilas judul, buku itu jadi bagian manuskrip. Bang Endut “hidup” didalamnya. Disunting Udo  Zulkarnain Zubairi yang dikenal sebagai budayawan tenar Lampung, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung (DKL), salah satu tenaga ahli Pemprov Lampung era Gubernur Lampung Ridho Ficardo.

Mengiringi kepergian Bang Endut untuk selamanya, ucapan bela sungkawa juga datang dari Bapak Azlim Fitra salah satu pengurus DPN IPPMI asal Lampung, selain terkejut menerima kabar duka kepergian Bang Endut, Pak Azlim menyampaikan Duka Cita Mendalam dan berbagi kenangannya terhadap sosok almarhum. ”Beliau (Aris Ahmad Fadillah) ringan tangan, kalau sudah kerja untuk organisasi tidak hitung-hitungan dan humoris”.  Kata Pak Azlim

Selain Group WA DPD IPPMI Lampung, beberapa orang di Group WA Forum IPPMI juga mengucapkan turut berduka cita dan mendo’akan almarhum yaitu :  Ichsan Hadjar, Ismail Zainuri, Musriadi, Hartanto, Liliek, Irham, Habib, Akung Yatmadi, Sofwan Tohir, Ibnu Taufan, Muhammad Amin, Tri Yuni Rinawati, Bakir Ali.

Seolah merangkum semua ungkapan duka dan do’a yang disampaikan oleh pelaku pemberdayaan masyarakat, Ketua DPN IPPMI Sahabat Jhon Odius berucap: “Innalilahi wa innailahi rojiuun. Turut berduka cita atas meninggalnya Sahabat Terbaik Kita Aris Ahmad Fadillah. Aktifis pemberdayaan masyarakat di Lampung dan ikut aktif menggawangi IPPMI sejak awal berdiri. Saya pribadi punya banyak catatan dan kenangan baik dengan Aris. Semoga semua kebaikan itu akan menjadi teman dalam perjalanan Aris di kehidupan berikutnya. Mari kita doakan Aris,  Insya Allah Husnul Khotimah, diampuni segala dosa, salah dan khilafnya, diterima amal ibadahnya serta diberi tempat sebaik-baiknya disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah, sabar dan tawakal menerima ketentuanNya.

Aamiin Yaa Mujibbassailin

Selamat jalan, Bang Endut, kami akan selalu merindukanmu,  dan mendo’akan agar Bang Endut mendapat tempat terbaik disisiNya.. (RM)

Post a Comment

Previous Post Next Post